CERITA KEHIDUPAN GURU NON ASN
Sejenak kutengok 13 tahun lalu, saat pertama kali kuinjakkan kakiku disini. Ya....disekolah terpencil waktu itu. Sebuah Madrasah Negeri yang berada diujung barat kota kelahiranku.Jarak tempuh mungkin sekitar kurang lebih 9 km dari rumahku. Terlampau jauh buatku yang memang tidak pernah bepergian jauh kala itu. Kuselipkan niat dan setumpuk harapan indah untuk mengabdi disekolah ini agar nantinya aku bisa memperbaiki sosial ekonomiku , meskipun kala itu usaha kecil dirumah juga mulai berjalan. Tak apalah mungkin ini lebih menjanjikan untuk masa tuaku nantinya.
Setiap pagi kuhentak semangatku untuk pergi kesekolah mengajar anak - anak . Kata orang sih,,,,biar bisa memanfaatkan ijazah yang kudapat dari bangku kuliah. Masih jelas terbayang bagaimana aku harus bangun pagi, menyiapkan semuanya untuk anak - anakku pergi kesekolah, membereskan semua pekerjaan rumah yang memang harus beres semuanya sebab saat itu aku masih berada di " pondok mertua indahku". Oh ya lupa ,,, aku mengabdi di madrasah usia 32 th. Usia dimana sudah seharusnya mapan secara finansial, tapi kenyataannya jauh dibawah kata mapan. Di madrasah ini , aku mengampu mapel Seni Budaya dan Ketrampialan , mungkin saat ini mapel SBDP. Masuk tiga hari , selebihnya aku buat bisnis kecil - kecilan dirumah. Masih jelas terbayang honor yang kuterima sebulan Rp. 40.000 pada tahun 2007. Rasanya tertawa geli saat itu menerima honor sebesar itu, padahal bisnisku saat itu sudah mencapai jutaan rupiah. Lagi - lagi kutanamkan dalam benakku , aku harus jalani ini semua demi masa depanku dan keluargaku.
Hari - hari kujalani dengan sabar dan ikhlas , meskipun mulai banyak kerikil - kerikil yang menghambat perjalananku sebagai " Guru Tidak Tetap " di madrasah ini.Meskipun waktu terus bergulir dan kerikil mulai datang menghambat perjalananku , aku masih tetap bertahan. Aku mulai suka dengan celoteh anak - anak didikku yang lucu, kenakalan kecil mereka yang memaksa emosiku untuk menahan amarah, keluguan mereka yang membuatku terhibur menatap dunia yang keras ini. Yach,,, terlalu indah untuk dilupakan , tapi terlalu pahit untuk dikenang.
Tiga belas tahun lamanya aku bertahan disini. Tidak ada yang berubah selama kurun waktu itu. Aku tetap masih menyandang label " GTT " di madrasah ini. Honorku mulai naik beberapa kali lipat meskipun jauh dari UMR daerah dan jauh dari kata cukup. Tidak apalah aku masih setia menyandang gelar " GTT ", dengan ditambah satu gelar lagi yaitu " Non Sertifikasi ". Bagi yang mendengar pasti menyanyat pilu mendengar begitu malang nasibku diusia yang ke 44 th masih melekat gelar kebesaranku iku. Sebagai manusia , sisi manusiaku kadang juga berontak,,,,Ya Allah , malang sekali nasibku ini, kenapa dak seindah mereka yang bernasib baik,,,, lama aku protes , dengan sang Pencipta. Tuhanku,,,, begitu malangnya nasibku , kenapa tak semujur mereka disana, tidak pantaskah aku bernasib baik, apakah aku bodoh sehingga aku tidak bernasib baik, apakah ini takdir yang Engkau tuliskan di lauhil mahfud ya Allah,,,,,. Seribu pertanyaan dan protes dalam sela - sela doaku.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun demi tahun kulalui, begitu juga dengan usia ku yang terus bergulir bertambah. Dalam perjalanan hidup dan bertambahnya usia Allah SWT, Memahamkan diriku yang memang bodoh ini. Ketika suatu ketika aku masuk didunia baru dengan teman - teman di pemberdayaan perempuan.Suatu dunia baru yang membuka cakrawala pemikiranku tentang sisi kehidupan yang penuh dengan semangat dan perjuangan. Semangat hidup , berkarya dan bermanfaat buat orang lain. Komunitas temen - temen yang punya kepedulian tinggi dalam membantu pemerintah menuju pembangunan yang merata dalam semua lapisan masyarakat. Memajukan kaum perempuan , anak , disabilitas dan kelompok rentan masyarakat agar menjadi masyarakat yang bisa mengakses, berpartisipasi, mengontrol dan akhirnya bisa mengambil manfaat dari pembangunan ya Tuhanku,,,,maafkan hambamu yang kufur atas semua nikmat yang Engkau anugerahkan kepadaku. Hambamu yang bodoh ini , yang tidak tahu betapa banyak nikmat yang Engkau berikan kepadaku. Kutengok mereka disana yang masih jauh dari kata cukup , para disabilitas yang berjuang hanya agar bisa bertahan hidup, kaum rentan yang masih kekurangan,,,, ya Allah ampuni hambamu.
Kini aku faham !!! semua apa yang Allah SWT berikan pasti sesuai dengan takaran kita masing - masing. Mungkin jika aku menyandang gelar ASN , aku tidak bisa berkiprah di ajang pemberdayaan perempuan. Bertemu dengan orang - orang hebat yang tidak hanya mengejar materi semata , tetapi hidup selaras dan bermanfaat buat orang lain. Terima kasih Tuhan telah memberiku banyak nikmat dan kefahaman hidup. Kuubah mindsetku sekarang,,,, jika dulu aku berharap untuk menjadi abdi negara yang diakui negara kini kuubah dengan niat ibadah mencerdaskan anak bangsa. Berbagi ilmu yang kumiliki agar kelak menjadi amal ibadahku di akherat nanti.
Hidup bukan hanya ajang mencari kekayaan, pengakuan dan populitas diri semata. Dunia hanyalah sementara dan akherat adalah selamanya. Selagi masih mampu berbuatlah yang baik dan bermanfaat bagi sesama. Sebagai rasa syukur kuucap " Alkhamdulillah " kepadamu ya Robbi....atas semuanya . Berusaha menjadi orang baik meskipun belum baik adalah ungkapan rasa syukurku untukMU ya Tuhan. Semoga apa yang Engkau limpahkan ini, yaitu berupa riski yang tidak terhingga menjadi barakah dihadapanMU. Aminnnn.......